KOMPAS.com — Pria sering kali saling meledek soal aktivitas seksual yang dilakukan sendiri ini. Namun jika mau jujur, sebenarnya mereka amat terbantu dengan kemampuan "swalayan" ini. Sementara itu, di kalangan wanita, masturbasi boleh dibilang amat jarang menjadi bahan perbincangan. Selain belum dapat dikatakan sebagai aktivitas yang lazim dilakukan, masturbasi seolah juga masih tabu dibicarakan di kalangan wanita. Padahal, masturbasi memberikan manfaat yang sama besarnya bagi wanita.
Tidak heran, para sex therapist pun tidak berhenti mengadakan penelitian mengenai aktivitas ini. Mereka merekomendasikan masturbasi untuk wanita yang mengalami kesulitan mencapai orgasme karena membantu mereka mengenali tubuh dan apa yang menyenangkan bagi mereka. Masturbasi pada wanita dapat memberikan manfaat, baik bagi kesehatan, maupun hubungan wanita dengan pasangannya. Apa saja manfaat tersebut?
1. Wanita dapat mencapai orgasme dengan masturbasi.
Namun, jika ingin mendapatkan orgasme ketika sedang berhubungan seks, lebih baik mencoba posisi yang lebih memusatkan rangsangan pada klitoris atau disebut CAT (coital alignment technique) seperti posisi doggy style. Saat melakukan hubungan seksual, wanita bisa mendapatkan orgasme dari rangsangan ke klitoris dan juga ke G-spot. Orgasme karena rangsangan ke klitoris namanya orgasme klitoral, sedangkan yang ke G-spot disebut orgasme vaginal. Kalau bisa keduanya dilakukan berbarengan akan lebih asyik lagi bagi wanita karena orgasmenya menjadi dobel (berkali lipat). Untuk ini, banyak teknik yang bisa dilakukan, yang intinya bisa mengenai kedua tempat tersebut secara bersamaan. Caranya dengan melatih keterampilan bersama.
2. Orgasme lebih cepat didapatkan saat masturbasi.
3. Masturbasi pada wanita dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Masturbasi juga bisa dilakukan dengan metode apa saja. "Cara apa pun bisa dianggap normal," ungkap Paul Joannides, PsyD, seorang psychoanalyst di Waldport, Ore.
Dari survei diketahui, jari tangan dan vibrator adalah dua metode yang umum digunakan dalam masturbasi wanita. Lebih dari separuh dari 2.056 wanita, berusia 18-60 tahun, menggunakan vibrator, baik saat bermasturbasi, maupun intercourse. Demikian menurut Debby Herbenick, PhD, MPH, Associate Director dari Center for Sexual Health Promotion di Indiana University, Bloomington, yang memimpin survei tersebut. Sebanyak 30 persen dari wanita yang disurvei menyatakan pernah memakai vibrator.
Beberapa ahli sebenarnya mengkhawatirkan efek samping dari penggunaan vibrator, seperti sakit atau mati rasa pada alat kelamin. Adapun Frank Sommers, MD, seorang psikiater di Toronto, mengatakan bahwa penggunaan vibrator yang terlalu sering saat masturbasi akan mengurangi kemampuan wanita mencapai orgasme dengan pasangan. Menurutnya, penggunaan vibrator berlebihan dapat membiasakan sistem saraf otonomik pada suatu stimulasi yang tak dapat dilakukan oleh manusia.
4. Masturbasi dapat memperbaiki mood, tanpa kewajiban melakukan seks berpasangan.
5. Masturbasi dapat memperbaiki kehidupan seks bersama pasangan.
Sedangkan Herbenick menambahkan, wanita yang menggunakan vibrator selama masturbasi cenderung memiliki fungsi seksual yang lebih baik bersama pasangan. Ia mendapati bahwa wanita yang menggunakan vibrator mendapatkan fungsi seksual yang lebih baik dalam hal pelumasan vagina, hasrat, bangkitnya gairah, dan kemudahan orgasme, dan mereka cenderung tidak mengalami sakit atau ketidaknyamanan yang didapat saat intercourse.
6. Masturbasi membantu Anda rileks.
7. Masturbasi dapat mengurangi nyeri saat haid.